Haji 2010 – Jurnal Perjalanan: Entry # 25
Semua jama’ah calon haji (JCH) yang datang ke Mekkah atau jama’ah haji yang sudah pernah datang ke Mekkah sebelumnya pasti tahu bahwa warna selambu Ka’bah (Qishwah) adalah hitam. Nanun demikian, barangkali hanya sedikit diantara JCH atau jama’ah haji yang sudah melihat Ka’bah – yang iseng-iseng bertanya pada dirinya atau pada orang lain pertanyaan berikut: “Mengapa warna selambu Ka’bah (Qishwah) dibuat hitam? Kenapa tidak putih? atau merah? atau warna lainnya?
Jawaban dari pertanyaan tersebut berkaitan dengan alasan kepraktisan.
Pertama, warna hitam bersifat menyerap cahaya sehingga tidak membuat silau pada orang yang memandangnya meskipun disiang hari bolong. Dalam kondisi demikian, warna putih akan menyakitkan mata orang yang melihatnya (blinding effects). Disamping itu, karena menyerap cahaya berarti juga menyerap panas dan tidak memancarkan panas ke sekitarnya. Karena yang diselimuti adalah bangunan Ka’bah dari batu yang tidak dihuni orang, maka tidak masalah kalau selambunya warna hitam yang menyerap panas.
Kedua, warna hitam tidak terlalu berubah warnanya ketika kotor dibandingkan dengan warna lain. Bayangkan jika warna selambunya adalah putih, barangkali setiap tiga hari sekali harus dilepas dan dicuci kaleee. Kalau tidak, pastilah warna selambunya akan berubah menjadi belang bonteng akibat kotoran yang menempel.
Demikian penjelasan ilmiah (weh… weh…!) dari pertanyaan kenapa untuk selambu Ka’bah (Qishwah) dipilih warna hitam dan bukan warna lain. Jawabannya berkaitan dengan alasan kepraktisan. Moga-moga Alloh SWT paring manfaat dan barokah dan semoga informasi ini ada manfaatnya.
Next: Entry # 26 – Mekkah al-Mukarommah Day 6: Fasilitas Hotel dan Transportasi 2010.
Previous: Entry # 24 – MEKKAH AL-MUKAROMMAH – DAY 4: SCIENTIFIC FACT SEKITAR MASJIDIL HAROM – PART 3 Mengapa Lantai Thowaf Sekitar Ka’bah Dingin?
(Mekkah al-Mukarommah, 25 Oktober 2010)