MADINAH AL-MUNAWAROH – DAY 2: MENGUJI TAJAMNYA DOA DI ROUDHOH

Prof. Sudarsono’s Jurnal Perjalanan Haji 2010 – Entry # 6

Tiang Roudhoh

Motif hiasan tiang di lokasi Roudhoh dan sekat yang dipasang di lokasi Roudhoh untuk memisahkan dengan bagian lain di Masjid Nabawi

Sebagai tempat favorit di Masjid Nabawi, Roudhoh selalu menjadi rebutan bagi banyak jama’ah calon haji (JCH) dari Indonesia maupun dari berbagai negara lain. Setiap waktu jumlah JCH yang memperebutkan tempat di Roudhoh tidak pernah berkurang.

Bagi orang Indonesia yang ukuran tubuhnya relatif kecil tentu saja merupakan faktor yang kurang menguntungkan dalam berebut tempat di Roudhoh. Pada umumnya berebut masuk Roudhoh dengan orang-orang Turki, Pakistan, India dan lain-lain yang postur tubuhnya lebih besar dan kuat kita akan kalah.

Bagi ibu-ibu (kaum perempuan), berebut tempat di Roudhoh menurut penuturan JCH dari Yayasan Multazam yang menunaikan ibadah haji tahun 2010 ini jauh lebih berat dibandingkan dengan bapak-bapaknya. Meskipun telah disediakan bagian tersendiri bagi kaun perempuan untuk lokasi Roudhoh, ternyata mengatur ibu-ibu JCH dari berbagai negara yang mengantri di Roudhoh jauh lebih sulit. Asykar perempuan yang mengatur jama’ah perempuan untuk mengantri dengan tertib seringkali terlihat kewalahan menjalankan tugasnya.

Disinilah barangkali tempatnya menguji ketajaman doa perlindungan yang sudah diasah setiap waktu sejak di Indonesia. Seorang teman setiap waktu akan pergi ke Roudhoh, selalu menggumamkan doa perlindungan. Alhamdulillah, setiap kali ingin ke Roudhoh, teman tersebut selalu saja mendapatkan kesempatan. Ceritera teman tersebut, bermacam-macam dan selalu saja ada kesempatan yang dibukakan baginya sehingga dia bisa masuk dan melakukan apa yang diinginkan di Roudhoh.

InsyaAlloh teman tersebut barangkali tergolong pada orang yang selalu mengasah doanya setiap saat sehingga doanya ibarat pedang yang tajam dan selalu siap untuk digunakan. Pada saat dia memerlukan perlindungan dan jalan untuk bisa masuk Roudhoh dengan mengumamkan doa perlindungan, Alloh menolong dengan membukakan kesempatan masuk ke Roudhoh melalui berbagai cara.

Lesson learned dari ceritera diatas adalah bahwa doa dapat diibaratkan sebagai pedang. Semakin banyak kita berdoa baik pada saat longgar ataupun pada saat memerlukan pertolongan, diibaratkan mengasah pedang yang kita punya sehingga menjadi tajam. Manakala kita memerlukan pertolongan, dengan tajamnya doa yang selalu kita asah maka pertolongan yang diharapkanpun insyaAlloh langsung Alloh berikan.

Adakalanya kita dihadapkan pada situasi yang menurut akal pikiran kita sulit untuk kita atasi, sebagai contoh mencari jalan untuk masuk ke Roudhoh yang diperebutkan oleh sedemikian banyak orang dengan postur dan kekuatan tubuh jauh lebih besar dan kuat dari kita. Disaat-saat seperti itulah kita sebagai orang iman dan orang Islam meyakini adanya kekuatan doa. Dengan berdoa kepada Alloh-lah kita memohon kekuatan dan pertolongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dalam hal ini ketajaman doa kita menjadi salah satu faktor penentu apakah pertolongan yang kita gumamkan mendapat jawaban dari Alloh atau tidak.

Oleh karena itu kita masing-masing perlu bertanya dan megukur ketajaman doa kita. Apakah doa kita sudah selalu kita rutinkan sebagaimana mengasah sebilah pedang hingga tajam dan selalu siap untuk digunakan ataukah sebaliknya kita jarang berdoa dan hanya melakukannya disaat kita butuh pertolongan saja? Tentulah akan berbeda hasilnya antara orang yang setiap saat selalu berdoa meminta perlindungan dan pertolongan Alloh dari orang yang hanya berdoa meminta pertolongan ketika menghadapi kesulitan saja.

Bagi para jama’ah yang akan pergi haji, ingat-ingatlah untuk selalu mengasah doa perlindungan dan meminta pertolongan, paling tidak setiap sehabis sholat wajib lima kali sehari. Syukur-syukur bisa dirutinkan dan dilebih-seringkan. Siapa tahu nanti di Medinah. suatu saat diperlukan. Moga-moga Alloh SWT paring manfaat dan barokah dan semoga informasi ini ada manfaatnya.

Next: Entry #7 – Madinah Al-Munawaroh – Day 3: Kiat Sukses Masuk ke Roudhoh.

Previous: Entry #5 – MADINAH AL-MUNAWAROH – DAY 1: KEGIATAN IBADAH DI MASJID NABAWI, MADINAH

 (Madinah Al-Munawaroh, 14 Oktober 2010)

About PMB Lab: Prof. Sudarsono

This blog is dedicated as a communication media among alumni associated with PMB Lab, Dept. of Agronomy and Horticulture, Fac. of Agriculture, IPB, Bogor – Indonesia. It contains various information related to alumni activities, PMB Lab’s on going activities and other related matters.
This entry was posted in Serbaneka Info and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment